Selasa, 03 Februari 2009

FORMAT USULAN PTK

FORMAT USULAN PTK

1. JUDUL

Judul PTK hendaknya menyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi Judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK, bukan sosok penelitian formal.

2. LATAR BELAKANG

Dalam latar belakang permasalahan hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan melalui PTK. Untuk itu harus ditunjukkan fakta-fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian terdahulu, apabila ada, akan lebih baik mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian bagian ini.

3. PERMASALAHAN

Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar diangkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya, permasalahan yang secara teknis-metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah diikuti refleksi awal sehingga permasalahan yang perlu ditangani itu nampak menjadi lebih jelas. Dengan kata lain, bagian ino dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.

4. CARA PEMECAHAN MASALAH

Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk emecahkn masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak hasil analisis masalah. Di samping itu, harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan/atau peningkatan implementasi pembelajaran/atau berbagai program sekolah lainnya. Juga harus dicermati bahwa artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.

5. TUJUAN PENELITIAN DAN PEMANFAATAN PENELITIAN

Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas. Paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisiten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam baian-bagian sebelumnya. Dengan sendirinya artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Pencapaian tujuan hendakya dapat diverifikasikan secara obyektif, sedapat mungkin bisa dikwantifikasikan. Di samping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi peserta didik sebagai pewaris langsung hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK.

6. KERAGKA TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pada bagian ini diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif tindakan yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian terhadap baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku PTK lain. Argumentasi logik dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Atas dasar kerangka konseptual yang disusun itu hipotesis tindakan dirumuskan.

7. RENCANA PENELITIAN

a. Setting Penelitian dan karakteristik Subyek Penelitian

Pada bagian ini disebutkan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagamana karakteristik kelas tersebut. Misalnya komposisi pria wanita, latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dsb. Aspek substantif permasalahan seperti Matematika SMP, Bahasa Inggris SMA.

b. Variabel yang diselidiki

Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan ajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar dsb. (2) variabel proses penyelenggaraan pembelajaran seperti interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya guru, cara belajar peserta didik, implementasi berbagai metode pembelajaran dikelas dsb. (3) variabel output, seperti rasa keingintahuan peserta didik, kemampuan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan, motivasi belajar peserta didik dsb.

c. Rencana Tindakan

Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seperti:

(1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti, penetapan entry behavior, pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait degan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan alternatif-aternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah.

(2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar, skenario kerja perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.

(3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.

(4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personil yang akan dilibatkan, serta kreteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.

d. Data dan Cara Pengumpulannya

Pada bagian ini ditunjkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang digelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurang berhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di sampig itu teknik pengumpuan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi aktivitas dikelas, penggambaran interaksi dalam kelas, pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur pengukuran, dan sebagainya. Selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata-mata sebagai sumber data. Akhirnya, semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja menyajikan mutu rekaman yang jauh lebih baik , penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang uang dalam rangka analisis dan interpretasi data.

e. Indikator Kinerja

Pada bagian ini tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya. Untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep peserta didik misalnya perlu ditetapkan kreteria keberhasilan.

f. Tim Peneliti dan Tugasnya

Dalam bagian ini hendaknya dicantumkan nama-nama anggota peneliti dan uraian tugasnya/peran setiap aggota tim peneliti, serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.

8. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian disusun dalam metriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.

9. RENCANA ANGGARAN

Daftar Rujukkan

Arends, Richard. 19997. Classroom Instruction and Management. Toronto. McGrew-Hill.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research). IBRD OAN No 3979 - IND

Hopkins, David. 1992. A Teacher’s Guide to Classroom Research. 2

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari:

1. merencanakan perbaikan,

2. melaksanakan tindakan,

3. mengamati, dan

4. melakukan refleksi.

Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang pembelajaran yang dikelola. Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis dengan cara melakukan refleksi dan menelaah berbagai dokumen yang terkait. Dari hasil analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak dan mungkin dipecahkan oleh guru. Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar dapat memandu usaha perbaikan.

Setelah masalah dijabarkan, langkah berikutnya adalah mencari/ mengembangkan cara perbaikan, yang dilakukan dengan mengkaji teori dan hasil penelitian yang relevan, berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta menggali pengalaman sendiri. Berdasarkan hasil yang dicapai dalam langkah ini, dikembangkan cara perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru, kemampuan siswa, sarana dan fasilitas yang tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan skenario tindakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas, menyiapkan alat pendukung/sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, serta melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan.

Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interpretasi dilakukan secara simultan. Aktor utama adalah guru, namun guru dapat dibantu oleh alat perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam kriteria berikut.

1. Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pe

ngajar.

· Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.

· Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya.

· Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan komitmennya.

· Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya.

· PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.


Observasi, Analisis Data, Tindak Lanjut, dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti: observasi, catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisis dokumen hasil belajar siswa.

Tahap observasi dan interpretasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Selain untuk menginterpretasikan peristiwa yang muncul sebelum direkam, interpretasi juga membantu guru melakukan penyesuaian. Observasi yang efektif berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu: (1) harus ada perencanaan bersama antara guru dan pengamat, (2) fokus observasi harus ditetapkan bersama, (3) guru dan pengamat harus membangun kriteria observasi bersama-sama, (4) pengamat harus memiliki keterampilan mengobservasi, dan (5) observasi akan bermanfaat jika balikan diberikan segera dan mengikuti berbagai aturan. Ada empat jenis observasi yang dapat dipilih, yaitu: observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur, dan observasi sistematik. Observasi yang bertujuan memantau proses dan dampak perbaikan dilakukan dengan mengikuti tiga langkah yang merupakan satu siklus yang selalu berulang, yaitu: pertemuan pendahuluan (perencanaan), pelaksanaan observasi, dan diskusi balikan. Agar ketiga tahap ini berlangsung efektif, hubungan guru dan pengamat harus didasari saling mempercayai, fokus kegiatan adalah perbaikan, proses tergantung dari pengumpulan dan pemanfaatan data yang objektif, guru didorong untuk mengambil kesimpulan, setiap tahap observasi merupakan proses yang berkesinambungan, serta guru dan pengamat terlibat dalam perkembangan profesional yang saling menguntungkan.

Selain melalui observasi, data mengenai pembelajaran dapat dikumpulkan melalui catatan/laporan harian guru, catatan harian siswa, wawancara (antara guru dan siswa, pengamat dan siswa, serta pengamat dan guru), angket, dan telaah berbagai dokumen.

Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokkan data, memaparkan atau mendeskripsikan data dalam bentuk narasi, tabel, dan/atau grafik, serta menyimpulkan dalam bentuk pernyataan. Berdasarkan hasil analisis dilakukan refleksi, yaitu renungan atau mengingat kembali apa yang sudah berhasil dikerjakan, mengapa berhasil. Berdasarkan hasil refleksi, guru melakukan perencanaan tindak lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana lama, atau baru sama sekali.

Sumber Buku Penelitian Tindakan Kela karya IGAK Wardhani

Membuat Blog untuk Pemula

Membuat Blog untuk Pemula
wandi@airputih.or.id
http://samuderacinta.blogspot.com
http://www.airputih.tk
I. Pengantar
Blog atau weblog adalah tren gaya hidup digital yang kian berkembang, hari demi
hari. Di Internet, blog disediakan gratis untuk siapa saja. Termasuk desain, hosting
hingga berbagai fungsi tambahan yang mempermanis tampilan blog. Gratis dan
mudah diaplikasikan.
Berikut ini adalah asumsi yang digunakan sebelum Anda mulai membuat blog:
• Anda sudah memiliki account e-mail.
• Anda terkoneksi dengan Internet saat mengerjakan blog.
• Anda bisa menggunakan program Notepad atau text editor lain.
• Anda paham istilah dan penggunaan copy atau paste.
Terakhir, sediakan bahan-bahan terlebih dahulu untuk memudahkan pengerjaannya.
Misalnya foto-foto, tulisan yang pernah Anda buat sebelumnya, daftar alamat blog
atau situs yang hendak Anda pasang dan tentu saja, nama blog Anda kelak.
Ingat, semua panduan di sini bersifat mendasar. Segala variasi dan pengembangan
bisa Anda lakukan sendiri kemudian dengan sumber lain di Internwt yang sudah
banyak tersedia. Jangan ragu saling kontak sesama blogger (pemilik blog), semua
blogger pasti bersedia share ilmunya.
Contoh-contoh blog gratisan milik anak atau keluarga bisa Anda lihat di
http://binarnajla.blogspot.com, http://singakecil.blogspot.com,
http://blogcinta.blogspot.com, dan masih banyak lainnya.
Blog yang dibuat dengan fasilitas gratis. Sebelah kiri hasil standar, dan sebelah
kanan sudah di-edit desainnya.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 2
II. Membuat Account
• Pertama, buka www.blogger.com.
Halaman awal Blogger.com
• Kemudian klik Create Your Blog Now!. Akan muncul sebuah halaman berisi form
seperti form pendaftaran e-mail. Isi semua kolom yang ada, dan klik Continue.
Lengkapi semua kolom di halaman berikutnya hingga selesai.
Halaman pendaftaran account Blogger.com.
• Saat pendaftaran, Anda akan diberikan pilihan beberapa pilihan template atau
desain standar. Pilih salah satu dan klik Continue.
Pilihan template atau desain standar Blogger.com.
Setelah selesai proses pembuatan account ini, Anda bisa segera memulai posting
atau mengisi blog.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 3
III. Mengisi Blog
• Pertama, login www.blogger.com.
• Masukkan username serta password.
• Kemudian klik New Post untuk mengisi blog Anda.
Halaman untuk memasukkan posting baru.
• Ketikkan judul dan isinya pada kolom yang tersedia, dan gunakan tombol-tombol
di bagian atas kolom isi posting atau gunakan perintah tombol yang tertulis di
bagian bawah kolom posting. Misalnya untuk menebalkan huruf, member link
pada sebuah kata dan lain sebagainya.
• Selamat! Anda kini sudah memiliki blog.
IV. Mengedit Desain atau Template
Setelah blog Anda selesai, mungkin Anda ingin untuk mengganti desainnya. Ada
banyak template atau desain blog yang tersedia di Internet gratis. Salah satu yang
hendak kita gunakan dalam modul ini adalah desain dari http://bloggertemplates.
blogspot.com/.
• Pertama, login ke www.blogger.com.
• Masukkan username serta password.
• Kemudian klik Change Setting.
• Buka http://blogger-templates.blogspot.com/
Situs yang menyediakan template atau desain gratis blog.
• Pilih desain yang Anda inginkan dengan meng-klik arsip per bulan yang ada di
seblah kanan.
• Dalam hal ini kita gunakan desain Sunflower sebagai contoh.
• Klik Get the Code pada bagian bawah gambar desain Sunflower.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 4
• Akan muncul sebuah hlaman berisi kode desain Sunflower.
Tampilan saat men-download template atau desain.
• Klik Select all pada bagian bawah kolom yang berisi kode desain tersebut.
• Kemudan klik kanan pada teks yang sudah tersorot, dan klik Copy.
• Sementara itu, buka dan login www.blogger.com di window yang lain.
• Klik change setting, dan klik Template. Pada window yang Template terbuka ini,
sorot semua yang ada di dalam kolom dan delete.
• Kemudan klik Paste, dilanjutkan dengan klik tombol berwarna oranye di bagian
bawah.
Halaman untuk mengubah Template pada Blogger.com.
• Dan tunggu hingga proses upload selesai. Kemudian klik tombol Republish Entire
Blog.
• Lihat hasilnya dengan mengklik tombol Open in New Window pada halaman
setelah Republish Entire Blog.
• Tentukan bagian mana saja yang hendak Anda ubah. Caranya, masuk kembali
ke bagian Template pada Blogger.com dan cari bagian yang hendak diganti,
kemudian klik tombol oranye di bagian bawah.
Jangan takut mencoba-coba. Toh, Anda bisa memulainya sejak awal dengan cepat
sekarng.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 5
V. Memberi Fasilitas Tag Board, Hit Counter dan Link Manager
Agar menarik, berikan beberapa fasilitas dalam blog Anda. Misalnya tag board atau
papan pesan bagi pengunjung blog Anda, hit counter untuk melihat jumlah
pengunjung, serta link manager untuk mengatur daftar link
Contoh tag board, hit counter dan link manager.
Kita akan menggunakan tag board, hit counter dan link manager dari sebuah situs
yang sama untuk memudahkan penerapaannya.
Pertama, kita coba memasang tag board.
• Buka www.shouthuns.com, kemudian klik Register.
Halaman awal Shouthuns.com.
• Isi semua kolom dalam form pendaftaran, dan klik tombol Register Now!
• Login ke e-mail Anda, dan buka e-mail dari Shouthuns.Com yang subject
“SHOUTHUNS - Registration Detail [Don't Reply]”
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 6
E-mail notifikasi dari Shouthuns.com.
• Klik link yang tersedia di e-mail tersebut. Atau buka Shouthuns.com, kemudian
klik menu Activate.
• Login ke Shouthuns.Com lagi, dan klik Shout Box di menu sebelah kiri.
• Klik Get HTML code di bagian atas.
• Pilih semua teks yang ada dengan meng-klik tomboh di bawah kolom.
Mengambil kode HTML di Shouthuns.com.
• Sementara itu, buka dan login www.blogger.com di window yang lain.
• Klik change setting, dan klik Template.
• Pada window yang Template ini, paste-kan kode HTML yang diperoleh dari
Shouthuns.com, pada bagian yang Anda kehendaki.
• Klik tombol berwarna oranye di bagian bawah.
• Dan tunggu hingga proses upload selesai. Kemudian klik tombol Republish.
Klik tombol Republish entire blog, untuk menyimpan semua hasil editing template.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 7
• Lihat hasilnya dengan mengklik tombol Open in New Window pada halaman
setelah Republish.
• Jika Anda hendak membalas message yang masuk, login-lah ke
www.shouthuns.com.
• Klik Tag Board di menu sebelah kiri dan pilih menu Edit & Reply di sebelah atas.
Halaman untuk menjawab pesan yang masuk pada tag board Anda.
Kedua, kita coba memasang hit counter.
• Buka www.shouthuns.com, dan login.
• Klik menu Hit Counter di sebelah kiri.
• lik Get HTML code di bagian atas.
• Pilih semua teks yang ada dengan meng-klik tomboh di bawah kolom.
• Sementara itu, buka dan login www.blogger.com di window yang lain.
• Klik change setting, dan klik Template.
• Pada window yang Template ini, paste-kan kode HTML yang diperoleh dari
Shouthuns.com di bagian yang Anda inginkan.
Setiap selesai meng-edit template atau desain, klik tombol orange ini.
• Klik tombol berwarna oranye di bagian bawah.
• Dan tunggu hingga proses upload selesai. Kemudian klik tombol Republish.
• Lihat hasilnya dengan mengklik tombol Open in New Window pada halaman
setelah Republish.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 8
Ketiga, memasang link manager.
• Buka www.shouthuns.com, dan login.
• Klik menu Link Manager di sebelah kiri.
• lik Get HTML code di bagian atas.
• Pilih semua teks yang ada dengan meng-klik tomboh di bawah kolom.
• Sementara itu, buka dan login www.blogger.com di window yang lain.
• Klik change setting, dan klik Template.
• Pada window yang Template ini, paste-kan kode HTML yang diperoleh dari
Shouthuns.com di bagian ynag Anda inginkan.
• Klik tombol berwarna oranye di bagian bawah.
• Dan tunggu hingga proses upload selesai. Kemudian klik tombol Republish.
• Lihat hasilnya dengan mengklik tombol Open in New Window pada halaman
setelah Republish.
Tag board, hit counter dan link manager bisa di-edit desainnya dengan login ke
Shouthuns.com dan memilih Setting di setiap menu.
Misalnya hendak mengedit tag board, caranya:
• Login ke Shouthuns.Com lagi, dan klik Shout Box di menu sebelah kiri.
• Klik Setting di bagian atas.
• Ubahlah bagian-bagian yang Anda inginkan. Dan klik Update Your Setting.
Halaman untuk mengedit setting.
Langkah-langkah editing ini bisa Anda lakukan untuk mengatur link manager dan
hit counter.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 9
VI. Meletakkan Gambar
Salah satu kesulitan yang sering dialami oleh pemilik blog -terutama yang gratisanadalah
meletakkan gambar ke dalam blog. Ok, akan kita coba, tentu saja dengan
cara sederhana dan gratis.
• Pertama, buka situs www.photobucket.com.
• Klik Sign Up. Isi formulir yang tersedia hingga selesai.
Halaman pendaftaran Photobucket.com.
• Photobucket kemudian akan mengirimkan kode notofikasi yang bisa Anda
gunakan untuk login.
• Buka e-mail Anda untuk melihat kode aktifasi account baru di
www.photobucket.com.
• Ada sebuah link yang diberikan, dan klik-lah untuk mengaktifkan account Anda
tersebut.
E-mail notifikasi dari Photobucket.com.
• Kemudian login ke www.photobucket.com, dan Anda akan berhadapan dengan
halaman penempatan foto.
• Klik Browse dan pilih foto yang hendak Anda pasang di blog.
• Klik tombol Submit di bagian bawah tombol Browse.
• Ulangi lagi jika ada beberapa foto yang hendak Anda pasang.
• Setelah foto terpasang, pilih yang hendak Anda pasang pada blog.
Panduan Membuat Blog bagi Pemula - 10
Sorot atau pilih tag code di bagian paling bawah foto yang hendak Anda pasang.
• Sorot tag code di bagian kemudian copy.
• Paste tag ke dalam blog Anda, bisa di bagian posting atau di template. Sesuaikan
dengan keinginan Anda.
Jangan lupa, klik tombol oranye setiap selesai posting atau edit template. Khusus
foto, usahakan ukuran foto tidak lebih dari 50 KB, supaya blog mudah dan cepat
diakses. Jika ukuran besar, convert-lah terlebih dahulu menggunakan Photoshop
atau ACDSee.
VII. Penutup
Terima kasih Linae Chera, Tira Soraya, Jusron Faizal (http://uconk.host.sk), dan
Dudi Gurnadi (www.dgk.or.id) beserta semua rekan yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, yang telah mengajarkan saya cara membuat blog.
Secara khusus juga, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Marc Andersen,
orang pertama yang berhasil membuat blog. Dan Justin Hall yang pada Januari
1994 mempelopori blog pribadi.
--------------
knowledge belongs to the world.
semua materi dalam panduan ini bersifat copyleft,
boleh disebarluaskan tanpa ikatan apapun juga.
materi ini masih memiliki banyak kekurangan,
penulis tidak bertanggung jawab atas penggunaan panduan ini
untuk tujuan kriminal atau komersial.
segala pertanyaan, masukan dan kritikan serta penambahan materi ini,
bisa dikirimkan kepada wandi@airputih.or.id.

CONTOH PTK

LAPORAN PENELITIAN
JUDUL
PEMANFAATAN KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU MENGAJAR
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG LUAS SEGI
BANYAK SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PENAWANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dalam Menempuh
Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Program S1 PGSD Universitas Terbuka
Oleh :
Nama : Budiyono
NIM : 813067809
Program Studi : S1 PGSD
Pokjar : Penawangan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UT SEMARANG
TAHUN 2008
2
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu mengajar untuk meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar menghitung luas
segi banyak pada siswa kelas VI SDN I Penawangan.
Nama : Budiyono
NIM : 813067809
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri I Penawangan, Penawangan,
Grobogan
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua) siklus
Siklus I tanggal 1 Novembar 2008
Siklus II tanggal 5 November 2008
Masalah yang merupakan fokus perbaikan :
“Bagaimanakah pemanfaatan komputer sebagai alat bantu mengajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua
bangun datar sederhana pada siswa kelas VI SDN I Penawangan Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 ?”
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penulis
Drs. Badjuri, S.Pd Budiyono
NIP. 131106340 NIM. 813067809
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur pada Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat hidayah kepada kita semuanya. Atas nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas penyusunan laporan hasil perbaikan pembelajaran dengan pola
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk pembelajaran Matematika pada siswa kelas
VI Semester I di SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten
Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009.
Setelah selesainya penyusunan laporan hasil perbaikan pembelajaran dengan
PTK ini, maka perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada :
1. Supervisor/ Dosen Pembimbing
2. Kepala Sekolah SDN I Penawangan, Penawangan, Grobogan
3. Teman Sejawat
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Berkat jasa dari beliau-beliaulah penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Mudah-mudahan semua amal
kebaikan beliau dicatat oleh Allah SWT sebagai amal yang sholeh dan solehah serta
mendapat imbalan yang pantas dari-Nya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang membangun penyusunan laporan ini sangat penulis
harapkan.
Demikian, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Grobogan,15 November 2008
Penulis
Budiyono
NIM. 813067809
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian………………………………………... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………. 8
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN……………………………. 16
A. Subyek Penelitian…………………………………………………... 16
1. Lokasi dan Waktu……………………………………. 16
2. Mata Pelajaran dan Kelas……………………………. 16
3. Karakteristik siswa…………………………………... 16
B. Diskripsi per Siklus………………………………………………… 17
1. Pelaksanaan pada Siklus I…………………………… 17
2. Pelaksanaan pada Siklus II………………………….. 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………….. 24
A. Diskripsi per siklus……………………………………… 24
Siklus I…………………………………………………. 24
1. Data tentang Perencanaan………………………….. 24
5
2. Data tentang Pelaksanaan…………………………… 24
3. Data tentang Pengamatan…………………………… 25
4. Data tentang Refleksi……………………………….. 25
Siklus II…………………………………………………. 29
1. Data tentang Perencanaan…………………………... 29
2. Data tentang Pelaksanaan…………………………… 29
3. Data tentang Pengamatan…………………………… 30
4. Data tentang Refleksi……………………………….. 30
B. Pembahasan Setiap Siklus………………………………. 33
1. Siklus I……………………………………………… 33
2. Siklus II…………………………………………….. 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….. 39
A. Kesimpulan……………………………………………... 39
B. Saran……………………………………………………. 39
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 40
LAMPIRAN – LAMPIRAN………………………………………….
6
LAMPIRAN
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
2. Lembar observasi Siklus I
3. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
4. Lembar observasi Siklus II
5. Daftar Nilai Hasil tes Formatif Matematika Siklus I dan II
6. Surat Pernyataan Teman Sejawat
7. Surat Kesediaan sebagai Teman Sejawat
8. Surat Keterangan Kepala Sekolah
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2003:2).
Perwujudan perilaku belajar biasanya terlihat dalam perubahan-perubahan
kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, sikap dan kemampuan yang biasanya disebut
sebagai hasil belajar. Hasil dari proses belajar disebut hasil belajar yang dapat dilihat
dan diukur. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti suatu program pengajaran
pada jenjang Sekolah Dasar khususnya dapat dilihat dari hasil belajarnya dalam
program Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).
Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya hasil belajar, baik faktor dari
dalam maupun faktor dari luar. Menurut Sudjana (1990 : 22) hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu : (1) faktor dari dalam diri
siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, social ekonomi, faktor fisik dan psikis, (2)
faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.
8
Hal ini sangat memprihatinkan apabila masih ada siswa yang menganggap
suatu program pembelajaran pada umumnya dan mata pelajaran matematika pada
khususnya sebagai beban atau momok yang menakutkan. Bagaimana mungkin
mereka akan berprestasi jika secara psikis mereka telah mengalami ketakutan
terhadap mata pelajaran matematika tersebut. Sementara itu di sisi lain jumlah jam
pelajaran matematika lebih banyak dibandingkan dengan jam pelajaran yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang mendasar dalam dunia pendidikan.
Pemahaman siswa pada setiap pokok bahasan pada mata pelajaran
matematika Sekolah Dasar sangat penting untuk mempelajari pokok bahasan lebih
lanjut. Mengingat Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang mendasar
dalam mengikuti jenjang pendidikan berikutnya.
Secara umum hasil belajar pada setiap pokok bahasan dapat dilihat dari hasil
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) prestasi pada mata pelajaran
matematika rata-rata lebih rendah dibandingkan mata pelajaran yang lain. Menurut
Slameta (1993) rendahnya minat siswa Sekolah Dasar terhadap pelajaran matematika
akan mengakibatkan rendahnya prestasi belajar matematika.
Samaun Samadikun mengemukakan perlunya pengubahan kesan pada
pengajaran Matematika dan IPA. Hal ini mengingat masa-masa mendatang
kompetensi antar bangsa, akan banyak ditentukan dari kemampuan bangsa itu sendiri
dalam memanfaatkan Matematika dan IPA.
Dijelaskan dalam buku “Analisis Kebijaksanaan Pendidikan” dijelaskan
bahwa faktor- faktor yang ditemukan sangat ampuh dalam memberikan efek
terhadap prestasi belajar menurut beberapa studi di Indonesia (Mosegiadi 1974, Ace
9
Suryadi 1932, Nuki Nasution 1980, Shaecffer 1980) ialah faktor guru, buku
pelajaran, proses pendidikan, alat pelajaran, manajemen sekolah, besarnya kelas di
sekolah dan faktor keluarga.
Menurut Muhammad Suryadi dalam buku yang berjudul “ Kapita Selekta
Kependidikan di SD halaman 12 sampai 14 “ bahwa keefektifan dapat ditinjau dari
sudut tujuan pendidikan, dan keterlaksanaan kurikulum, keberhasilan siswa,
kepuasan masyarakat, kemampuan lulusan di dunia kerja atau di pendidikan
selanjutnya, kepuasan orang tua atau aspek-aspek”.
Hal yang sama terjadi di sekolah yang penulis alami, walaupunn sudah
berusaha sebaik-baiknya ternyata hasilnya belum memuaskan, terbukti dalam tes
formatif pada pelajaran Matematika Kompetensi Dasar “Menghitung luas segi
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana. “ masih banyak
siswa yang di bawah 7,5. Dari 31 siswa yang mendapat nilai 7,5 ke atas baru 8
siswa.
Berdasarkan hasil belajar tersebut di atas, penulis merencanakan untuk
melakukan penelitian tindakan kelas, untuk meningkatkan prestasi hasil belajar
sesuai dengan yang kita harapkan.
Pada pembelajaran Matematika materi pokok Kompetensi Dasar
“Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar
sederhana. “ pada siswa kelas VI semester I SDN I Penawangan Penawangan,
Kabupaten Grobogan diperoleh data dari 31 siswa yang memperoleh nilai 7,5 ke atas
hanya 8 siswa.
Berdasarkan kenyataan ini, peneliti mencoba merefleksikan diri dalam
pembelajaran yang penulis laksanakan. Dari hasil refleksi penulis memperoleh
10
gambaran kenyataan bahwa saat pembelajaran hampir semua siswa memperhatikan
penjelasan guru, ada sebagian siswa yang bertanya dan telah berlatih mengerjakan
soal-soal, tetapi pada waktu dilaksanakan test formatif hasilnya belum sesuai
harapan.
1. Identifikasi Masalah
1. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
2. Siswa sulit memahami cara menentukan luas gabungan bangun datar.
3. Siswa disuruh bertanya tidak ada yang bertanya.
4. Suasana kelas pasif
2. Analisis Masalah
Setelah peneliti menganalisa proses pembelajaran diperoleh data sebagai
berikut:
1. Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa.
2. Guru tidak memberikan materi prasarat.
3. Guru masih kurang memberikan contoh soal latihan.
4. Guru tidak memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran Matematika yaitu:
:” Bagaimana cara memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar dan
menggunakan metode yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
11
pada pembelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menghitung luas segi
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana pada siswa
kelas VI SDN 1 Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan
Tahun Ajaran 2008/2009 ?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas maka peneliti
dapat merumuskan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
1. Untuk mencari cara yang paling efektif dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar
Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun
datar sederhana pada siswa kelas VI SDN 1 Penawangan Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 .
2. Untuk menemukan faktor yang menghambat keberhasilan proses belajar
mengajar pada mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menghitung
luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar
sederhana. pada siswa kelas VI SDN 1 Penawangan Kecamatan Penawangan
Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 .
3. Untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika dengan
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar Kompetensi Dasar
Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun
datar sederhana pada siswa kelas VI SDN 1 Penawangan Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 .
12
4. Untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang maksimal
pada mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menghitung luas segi
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana pada
siswa kelas VI SDN 1 Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten
Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 .
5. Untuk mendiskripsikan prestasi belajar siswa pada Kompetensi Dasar
Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun
datar sederhana. pada siswa kelas VI SDN 1 Penawangan Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 .
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan
dicapai dalam kegiatan perbaikan maka dapat diketahui manfaat penelitian, yaitu
sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Meningkatkan motivasi belajar.
c. Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
d. Membuat pengalaman belajar siswa yang menyenangkan.
2. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan professionalitas guru.
b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang penelitian.
c. Untuk meningkatkan kinerja guru.
d. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
13
a. Meningkatkan mutu atau kualitas sekolah
b. Untuk memajukan sekolah.
c. Dengan PTK dapat menanggulangi berbagai masalah belajar.
d. Memberi kesempatan sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Kegiatan belajar merupakan kegiatan inti dalam keseluruhan proses
pendidikan. Secara psikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
memperoleh perubahan tinkah laku.
Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar ada perbedaan
karakter antara hakekat anak dengan hakekat matematika. Anak usia Sekolah
Dasar sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya masih
belum formal atau masih berada pada tahapan pra kongkret. Sementara
matematika adalah ilmu abstrak, seperti yang dikemukakan oleh Karso, dkk
bahwa :
“Matematika adalah ilmu yang deduktif, aksiomatik, formal,
herarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya,
sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistim
matematika”(Karso dkk, 1998 : 1 - 4).
Dengan adanya perbedaan karakteristik itulah maka seorang guru
dituntut untuk mampu menjembataninya. Setiap guru matematika Sekolah
Dasar mempunyai tugas yang sangat kompleks, mempunyai pemahaman
yang tinggi, memahami cara mengajar yang efektif, menggunakan cara-cara
15
pembelajaran matematika, serta memahami dan menerapkan cara
memanfaatkan alat bantu pelajaran.
Matematika adalah pelajaran yang tersusun berurutan, berjenjang
dari yang mudah ke yang rumit, oleh karena itu pembelajaran matematika
diberikan secara bertahap untuk mendapat pengertian, hubungan-hubungan
simbol-simbol dan menerapkan dalam konsep baru.
Dalam era Teknologi Informasi penggunaan komputer telah
merambah ke segala bidang kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.
Komputer memiliki program-program aplikasi praktis yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan untuk pencapaian tujuan pendidikan.
Beberapa orientasi penggunaan komputer dalam dunia pendidikan adalah
bagaimana komputer dapat membantu orang untuk belajar, untuk mengajar,
dan membantu orang dalam mengelola pendidikan secara umum. Begitu juga
dalam pengembangan bahan-bahan atau materi pembelajaran, sebagai
alternative sumber belajar, komputer digunakan untuk mentransfer materimateri
kepada peserta didik atau dalam konteks ini biasa disebut dengan
Bahan Pembelajaran Berbantuan Komputer (Isniatun Munawaroh,
“Pengembangan Bahan Pembelajaran” hal.6-3).
Dalam konteks pengembangan, istilah pembelajaran berbasis
komputer lebih tepat dikaitkan dengan pengertian CAI (Computer Assisted
Instruction). Page(1978:58) mengemukakan :
“Computer Assisted Instruction / Learning (CAI/CAL) :Use of a
computer to assist in the presentation of instructional materials to a
student,to monitor learning progress, or to select additional
instructional material in accordance with the need of individual
learners.”
16
(Pembelajaran berbasis komputer adalah Penggunaan suatu
komputer untuk membantu menyajikan materi pembelajaran kepada
siswa, memantau kemajuan belajarnya atau memilih bahan
pembelajaran tambahan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa
secara individual.)
Senada dengan hal tersebut Anderson juga mengungkapkan ( lihat
terjemahan Yusuf hadi, dkk ( 1987 : 199)), bahwa :
“ Secara luas CAI (Computer Assisted Instruction) adalah
penggunaan komputer secara langsung untuk menyampaiakan isi
pelajaran, memberikan latihan-latihan, dan mengetes kemajuan
belajar siswa.”
.
2. Penggunaan Metode Dalam Pembelajaran Matematika
Metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru
ketika berinteraksi dengan siswa pada saat proses belajar mengajar.
Asep Herry Hernawan mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar, yaitu :
a. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa
ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran.
b. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan
penemuan suatu topik masalah.
c. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri.
d. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk bekerja sama.
e. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi
dalam belajar (Udin S. Winataputra dkk 1997 : 44)
17
Metode pembelajaran Matematika Sekolah Dasar banyak sekali.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis menggunakan metode
presentasi dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar..
3. Pemanfaatan Komputer sebagai alat bantu mengajar
Dengan adanya perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat
maka metode mengajar juga berkembang menuju ke arah yang lebih efektif
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran yang penulis gunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah model pembelajaran pemanfaatan Komputer sebagai alat bantu
mengajar.
Bahan Pembelajaran berbasis komputer adalah Materi-materi
pembelajaran yang disampaikan secara langsung menggunakan media
komputer untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Penggunaan media
komputer dalam pembelajaran dinilai cukup efektif, karena dengan kelebihankelebihan
yang dimilikinya, komputer mampu menyajikan situasi belajar yang
kondusif sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara optimal.
Langkah-langkah penyusunan presentasi menentulan luas bangun
segi banyak dengan komputer sebagai alat bantu mengajar :
1. Membuka aplikasi software Power Point.
18
2. Mengambar berbagai bangun datar beserta rumus luasnya dengan animasi
yang menarik di power point. Sediakan tombol-tombol link agar mudah
dan cepat menuju sasaran bila ada siswa yang ingin menuju ke suatu
gambar yang ingin di ulang atau ingin menuju ke gambar baru karena
sudah memahami gambar yang tampil.
3. Membuat gambar-gambar gabungan dua bangun datar yang dianimasikan
mengabung dan memisahkan diri untuk memperjelas pemahaman siswa
bahwa bangun segi banyak yang baru adalah gabungan dari dua bangun
datar yang berbeda.
19
4. Bangun datar yang sudah memisahkan diri kemudian ditentukan luasnya
masing-masing dengan langkah-langkah yang runtut dengan mengaturnya
pada menu slide show + custom animation.
5. Dibuat gambar-gambar gabungan dua bangun datar yang lain dan
bervariasi untuk memantapkan kemampuan siswa menentukan luasnya.
6. Menggambar beberapa bangun segi banyak gabungan dari dua bangun
datar dengan ukuran berbeda-beda untuk latihan dengan
menyembunyikan jawabannya. Jawaban akan muncul setelah siswa
selesai mengerjakan latihan dengan klik link.
20
Setelah perancangan selesai simpan (save) dan beri nama. File
tersebut siap diginakan dikelas untuk presentasi. Sudah barang tentu
komputer harus dihubungkan dengan projector agar dapat dilihat oleh semua
siswa.
Pembelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menghitung luas segi
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana. dengan
memanfaatkan pendekatan komputer sebagai alat bantu mengajar dapat
meningkatkan hasi belajar atau prestasi siswa.
4. Motivasi Belajar
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk belajar. Berdasarkan penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar
bertambah. Maka persoalan yang berkaitan dengan motivasi belajar adalah
bagaimana mengatur agar motivasi belajar dapat ditingkatkan untuk
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri
seseorang, tanpa rangsangan atau bantuan orang lain.
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul karena rangsangan atau
bantuan dari luar.
Motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang pada umumnya akan
lebih efektif dalam mendorong seseorang untuk belajar dari pada motiasi
yang bersal dari luar.
21
Hal-hal yang berkaitan langsung dengan motivasi adalah taraf
harapan, perbedaan antara hal yang oleh seseorang dianggapnya dapat
dilakukan dan yang benar-benar dapat dilakukannya merupakan faktor
motivasi yang penting.
“Pada dasarnya tidak ada siswa yang bodoh yang ada adalah
keterlambatan, untuk itu perlu dicari penyebab menurunnya prestasi belajar
siswa, penyebab tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar
diri siswa. Dari dalam diri siswa berasal dari fisiologi (kondisi fisik dan
kondisi paca indra) dan psikologi (bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan
kepemimpinan kognitif), sedang dari luar berasal dari lingkungan (alam dan
social) dan instrumental (kurikulum, guru, sarana dan prasrana, dan
administrasi.
Guru memiliki peran yang strategis dalam memotivasi belajar siswa
karena disamping pengajar juga pendidik, untuk itu perlu dipersiapkan
strategi dalam memotivasi belajar siswa, strategi itu dapat berwujud pada
keteladanan, menampilkan kelebihan dan kelemahan perkembangan
tehnologi khususnya tehnologi informasi, penyiapan kurikulum sesuai dengan
kondisi siswa (KTSP), peningkatan untuk kerja melalui sertifikasi,
penyediaan sarana/prasaranan dengan penyediaan biaya baik pmerintah,
orang tua, maupun masyarakat lainnya. Berkaitan dengan kondisi fisik
seorang guru berusaha menempatkan siswa pada tempatnya sesuai dengan
jangkauan ketunaannya, sedangkan faktor psikologi guru dapat mebangkitkan
semangat.” (Dr. Kardoyo,M.Pd, Belajar Siswa Dalam Proses Belajar
Mengajar Guna Meningkatkan Mutu Pendidikan di Era Globalisasi)
B. Kerangka Teoritis
Setelah mengkaji kajian tersebut di atas, dapat diambil pokok pikiran bahwa
dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ada caranya yaitu dengan
mempelajari setiap konsep secara bertahap untuk mendapatkan pengertian,
hubungan-hubungan, simbol-simbol kemudian mengaplikasikannya konsep-konsep
ke situasi yang baru. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar akan berhasil bila
siswa termotivasi belajarnya, memanfaatkan metode yang bervariasi seperti metode
ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas dan dengan memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu mengajar. Dengan demikian pembelajaran berjalan efektif,
sehingga prestasi atau hasil belajar siswa dapat ditingkatkan sesuai yang diharapkan.
C. Hipotesis Tindakan
22
Berdasarkan landasan teori dan kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas,
maka dapat dirumuskan hipotesis (kesimpulan sementara) yaitu sebagai berikut :
“Bahwa dengan memanfaatkan Komputer sebagai alat bantu mengajar pada
pembelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menghitung luas bangun segi banyak
yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana pada siswa kelas VI
SDN 1 Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran
2008/2009 , maka prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan”.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi dan Waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri I Penawangan
Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan. Pelaksanaannya dalam dua
tahap yaitu :
Siklus I Hari Sabtu tanggal 1 November 2008.
Siklus II Hari Rabu tanggal 5 November 2008.
2. Mata Pelajaran dan Kelas
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika
Kompetensi Dasar Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan
dari dua bangun datar sederhana. pada siswa kelas VI semester I SDN 1
Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan tahun ajaran
2008/2009 .
23
3. Karakteristik Siswa
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan diperoleh data tentang
karakteristik siswa sebagai berikut :
a. Waktu belajar siswa berkurang, karena banyaknya kegiatan keagamaan di
lingkungan rumah, yaitu pada waktu sore hari mereka mengikuti pendidikan
keagamaan di Madrasah dan kegiatan mengaji sesudah sholat Mahrib.
b. Perhatian orang tua siswa kurang, hal ini dibuktikan dengan masih adanya
sebagian siswa yang tidak mengerjakan PR atau tugas yang diberikan guru.
c. Banyak siswa di rumah harus membantu menyelesaikan tugas-tugas orang
tua sehingga tidak ada waktu untuk belajar.
d. Rendahnya pendidikan orang tua (sebagian pendidikan orang tua siswa kelas
VI SDN 1 Penawangan adalah lulusan SD) sehingga tidak banyak membantu
pendidikan siswa selama di rumah.
e. Beberapa siswa ditinggal orang tuanya merantau.
B. Diskripsi Per Siklus
1. Pelaksanaan Pada Siklus I
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran Matematika pada Kompetensi
Dasar Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua
bangun datar sederhana. pada siswa kelas VI SDN 1 Penawangan
Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan, maka peneliti
mengembangkan rencana Penelitian Tindakan Kelas berupa prosedur kerja
yang dilaksanakan di dalam kelas. Dalam penelitian ini terdapat dua siklus
24
yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
a. Perencanaan :
1. Identifikasi Masalah dan perumusan masalah.
Dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah ini,
penulis berkonsultasi dengan teman sejawat dan pembimbing untuk
mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan yang penulis hadapi
untuk dicarikan jalan pemecahan yang tepat sampai diperoleh hasil
yang maksimal dan memuaskan.
2. Merancang pembelajaran dengan menekankan pada pemanfaatan
komputer sebagai alat bantu mengajar.
3. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam
mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
4. Merancang test formatif.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Guru mengatur tempat duduk siswa dan mengabsen siswa.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih tertarik mengikuti
pelajaran.
4) Guru menjelaskan materi pelajaran didahului dengan materi prasarat.
5) Guru memberikan beberapa contoh soal.
6) Guru membagi para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang
heterogen, sebanyak sub-sub materi yang akan disampaikan guru.
25
7) Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi
yang dipandu oleh siswa yang pandai sebagai komputer sebagai alat
bantu mengajar.
8) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
9) Guru memberikan tes formatif.
c. Pengamatan
1. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang
difokuskan pada kegiatan guru dalam usaha pemanfaatan komputer
sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan observasi terhadap siswa
meliputi: motivasi, keaktipan, kreativitas, dan kerjasama diantara
siswa.
2. Observer mencatat semua temuan pada saat pembelajaran.
3. Dari pengamatan tutor yang mengajar diperoleh data-data sebagai
berikut :
a. Sebelum kegiatan inti, guru sudah mengungkap materi prasarat.
b. Guru sudah cukup memberikan latihan soal.
c. Guru sudah menggunakan metode mengajar dengan komputer
sebagai alat bantu mengajar namun belum secara optimum.
4. Dari pengamatan terhadap siswa, diperoleh temuan data sebagai
berikut :
a. Banyak siswa yang malu bahkan takut bertanya.
b. Ada sebagian kelompok yang mengalami kesulitan tetapi ada
juga yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
26
c. Teman yang ditunjuk sebagai komputer sebagai alat bantu
mengajar masih nampak malu-malu, dan belum bebas untuk
membimbing teman-temannya.
d. Dari enam kelompok hanya ada 3 kelompok yang dapat
menyelesaikan tugas dengan baik.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan
pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan diperoleh hasil refleksi
sebagai berikut :
1. Dalam memberikan pertanyaan guru selalu menunjuk pada individu
tanpa memberikan kesempatan pada kelas untuk berfikir terlebih
dahulu.
2. Adanya sebagian kelompok yang belum jelas terhadap tugas yang
diberikan.
3. Pelaksanaan pembelajaran secara umum sudah baik, namun guru belum
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar secara optimum.
2. Pelaksanaan Pada Siklus II
Setelah melihat hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus I
dan diskusi dengan teman sejawat dan konsultasi dengan pembimbing serta
mempelajari beberapa teori Matematika di SD, maka peneliti menyusun
rencana perbaikan pembelajaran berupa prosedur kerja yang dilaksanakan
dalam kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
27
a. Perencanaan
1. Identifikasi masalah dan rumusan masalah berdasarkan pada Siklus I
Dalam perencanaan ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat
dan pembimbing untuk mengungkapkan dan memperjelas
permasalahan yang penulis hadapi untuk dicarikan pemahaman yang
tepat, sampai diperoleh hasil yang optimal.
2. Merancang pembelajaran dengan menambah kegiatan dengan
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar dan memotivasi
siswa untuk lebih belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Membuat lembar kerja siswa (LKS).
4. Mengevaluasi lembar kerja siswa.
5. Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer
dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
6. Membuat test formatif.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Guru mengatur tempat duduk dan mengabsen siswa.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru memberi memotivasi siswa.
4) Guru memberikan materi prasarat tentang berbagai bentuk pecahan.
5) Guru menjelaskan materi pelajaran tentang Menghitung luas segi
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana.
dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu mengajar.
6) Guru memberikan beberapa contoh soal.
28
7) Guru memberikan lembar kerja siswa dan latihan soal untuk bahan
diskusi kelompok dibantu teman sebaya.
8) Guru mengamati jalannya pembelajaran dan memberi bimbingan pada
kelompok yang mengalami kesulitan.
9) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran.
10) Guru memberikan tes formatif pada siswa.
c. Pengamatan
1. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang
difokuskan pada kegiatan guru dalam memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan observasi terhadap siswa
meliputi: motivasi belajar siswa, keaktipan, kreativitas, dan
kerjasama diantara siswa.
2. Observer mencatat semua temuan-temuan selama proses
pembelajaran, yaitu berikut :
a. Sebelum kegiatan inti guru memberikan materi prasarat.
b. Dalam memberikan materi pembelajaran guru sudah memberikan
contoh dan latihan soal berulang kali.
c. Dalam memberikan pertanyaan, guru sudah memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk berfikir, kemudian
menunjuk individu.
d. Dalam memberikan materi pembelajaran guru sudah
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar.
29
3. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa diperoleh data sebagai
berikut :
a. Siswa berani mengajukan pertanyaan.
b. Dalam mengerjakan tugas kelompok siswa kelihatan aktif
berdiskusi.
c. Dalam mengerjakan tugas siswa cenderung berebut untuk dapat
maju ke depan.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan
pengamatan atas pelaksanaan tindakan pembelajaran di dalam kelas
selanjutnya diadakan refleksi yang hasilnya sebagai berikut :
1. Dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar dan
mengakibatkan siswa lebih mudah menerima penjelasan tentang
melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan.
Hal ini terlihat pada siswa lebih antusias dan mengikuti dan
keberanian siswa mengajukan pertanyaan.
2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran siklus II sudah berjalan
dengan baik, terbukti dari hasil belajar yang dicapai siswa telah
memenuhi kriteria keberhasilan. Dengan demikian hipotesis tindakan
yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya.
Berdasarkan temuan hasil refleksi maupun evaluasi pada perbaikan
pembelajaran siklus II maka dapat disimpulkan bahwa dengan pemanfaatan
30
komputer sebagai alat bantu mengajar dalam proses pembelajaran pembelajaran
dengan Kompetensi Dasar Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan
dari dua bangun datar sederhana. pada siswa kelas VI SDN 1 Penawangan
Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 dapat
meningkatkan pemahaman siswa.
Hal ini dapat dilihat dari analisa test yang diberikan setelah akhir pelaksanaan
siklus II, siswa yang memperoleh nilai lebih dari 6 mencapai 93 % dengan nilai ratarata
kelas 7,06.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Per Siklus
Berdasarkan identifikasi serta perumusan masalah tersebut di atas, maka
akan penulis uraikan secara singkat dan sederhana tentang langkah-langkah
perbaikan yang telah direncanakan dalam dua siklus. Setiap siklus ada 4 tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
a. Indentifikasi masalah dan perumusan masalah.
b. Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pada penentuan luas
bangun segi banyak.
c. Menyusun alat observasi.
d. Merancang test formatif.
31
2. Pelaksanaan
a. Pengelolaan kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Guru memotivasi siswa.
d. Guru memberikan materi pelajaran.
e. Guru memberikan contoh dan latihan soal.
f. Guru memberikan tugas secara individu dan kelompok untuk menentukan
luas bangun segi banyak.
g. Guru menyimpulkan hasil kerja siswa.
h. Siswa mengerjakan test formatif.
3. Pengamatan
a. Observasi jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam
upaya memberikan motivasi belajar siswa, pembelajaran dengan
memanfaatkan komputer..
b. Observer mengamati hasil yang dicapai siswa yang meliputi motivasi,
keaktipan, kreativitas, dan kerjasama.
4. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi peneliti bekerja sama dengan teman sejawat dan
dosen pembimbing untuk mencatat semua kejadian dan temuan perbaikan
pembelajran yang meliputi kelebihan dan kekurangan pada siklus I yang
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun langkah-langkah perbaikan
pembelajaran pada siklus II.
Keberhasilan dan Kegagalan.
32
Analisis Data Siklus I
Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 November
2008 Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah melakukan Menghitung luas segi
banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana
menggunakan rencana pengajaran pada lampiran 1. Proses pembelajaran diakhiri
dengan tes yang akan dianalisa hasilnya untuk menentukan apakah upaya
pembelajaran tersebut berhasil atau tidak.
Dari data pengamatan yang dilakukan oleh observer diketahui bahwa
guru sudah memberikan motivasi, materi prasarat, contoh soal dan latihan yang
berulang kali.
Dari analisa data prestasi belajar siswa pada perilaku pembelajaran siklus
I diketahui bahwa nilai yang diperoleh siswa terendah nilai 4 dan tertinggi nilai 9
dengan rata-rata kelas 5,97. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pada siklus I yang menitikberatkan pada kegiatan memberikan
motivasi, materi prasarat, contoh dan latihan soal sudah ada kemajuan, tetapi
belum dapat menuntaskan hasil belajar yang diharapkan. Oleh karena itu
direncanakan perbaikan siklus II.
Adapun hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa adalah sebagai
berikut:
Aspek yang Hasil Observasi
diobservasi Kurang Cukup Baik
33
Motivasi
Keaktifan
Kreatifitas
Kerjasama




Jumlah 1 3 0
Tabel 1
Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Matematika Sebelum Siklus I
Kelas VI Semester I SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan, Kabupaten
Grobogan
No Interval Nilai Frekuensi
1
2
3
4
5
10 – 9
8 – 7
6 – 5
4 – 3
2 – 1
0
2
17
12
0
Jumlah 31
Grafik Nilai Test Formatif Matematika Sebelum Siklus I
34
Kelas VI Semester I SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan, Kabupaten
Grobogan
Nilai Sebelum Siklus I
0
2
17
12
0
0
5
10
15
20
10 – 9 8 – 7 6 – 5 4 – 3 2 – 1
Nilai
Banyak siswa
Tabel 2
Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Matematika Siklus I Kelas VI Semester I
SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan
No Interval Nilai Frekuensi
1
2
3
4
5
10 – 9
8 – 7
6 – 5
4 – 3
2 – 1
2
8
18
3
0
Jumlah 31
Grafik Nilai Test Formatif Matematika Siklus I
35
Kelas VI Semester II SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan, Kabupaten
Grobogan
Nilai Siklus I
2
8
18
3
0
0
5
10
15
20
10 – 9 8 – 7 6 – 5 4 – 3 2 – 1
Nilai
Banyak siswa
Dari hasil temuan dan refleksi pada perbaikan pembelajaran Matematika
Kompetensi Dasar Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua
bangun datar sederhana. diketahui peningkatan taraf serap siswa dari pelaksanaan
pembelajaran sebelum perbaikan diperoleh nilai rata-rata 4,97. Hal ini menjukkan
daya serap siswa masih di bawah standar, setelah diadakan perbaikan pembelajaran
Siklus I diperoleh nilai rata-rata 5,97. Walaupun masih di bawah rata-rata ketuntasan
namun sudah berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kegagalan itu antara lain disebabkan oleh :
1. Siswa kurang memahami rumus luas berbagai bangun datar..
2. Beberapa siwa belum bisa memilah gabungan bangun datar.
3. Langkah-langkah penghitungan tidak runtut.
Siklus II
36
1. Perencanaan
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan siklus I.
b. Merubah langkah pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sebagai alat
bantu mengajar ditambah dengan penugasan kepada siswa untuk membentuk
gabungan bangun datar pada kertas dam digunting.
c. Menyusun alat observasi
d. Menyusun alat evaluasi
2. Pelaksanaan
a. Pengelolaan kelas.
b. Pencapaian tujuan pembelajaran
c. Memotivasi belajar siswa.
d. Guru menjelaskan materi dengan presentasi.
e. Guru membagi lembar kerja dan menyuruh siswa mendiskusikan dengan
teman kelompoknya.
f. Guru mengamati dan membembing pada siswa yang belum jelas.
g. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
h. Guru memberikan tes formatif.
3. Pengamatan
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dalam memanfaatkan komputer sebagai alat bantu mengajar dan banyak
latihan.
b. Observer mengamati hasil yang telah dicapai.
4. Refleksi
37
Peneliti dalam refleksi bekerja sama dengan teman sejawat dan pembimbing
untuk mencatat semua kejadian dan temuan dalam perbaikan pembelajaran yang
meliputi kelebihan dan kekurangan pada perbaikan pembelajaran siklus II.
Keberhasilan dan Kegagalan
Analisa Data Siklus II
Perbaikan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 November
2008 dengan Kompetensi Dasar menghitung luas segi banyak yang merupakan
gabungan dari dua bangun datar sederhana. Proses pembelajarannya diakhiri dengan
test formatif atau soal-soal yang akan dianalisis hasilnya untuk menentukan upaya
perbaikan pembelajaran tersebut.
Dari data pengamatan yang dilakukan oleh observer diketahui bahwa guru
telah memotivasi belajar siswa dan telah menggunakan komputer sebagai alat bantu
mengajar.
Adapun hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa adalah sebagai
berikut:
Aspek yang Hasil Observasi
diobservasi Kurang Cukup Baik
Motivasi
Keaktifan
Kreatifitas
Kerjasama




Jumlah 0 3 1
38
Dari analisa data prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada perbaikan
pembelajaran Siklus II diketahui bahwa nilai terendah 5 nilai tertinggi 10 dan nilai
rata-rata 7,06.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran pada
Siklus II yang menitik beratkan pada pemanaatan komputer sebagai alat bantu
mengajar berhasil dengan baik dalam menuntaskan hasil belajar siswa pada
pembelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar Menghitung luas segi banyak
yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana pada siswa kelas VI
semester I pada SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten
Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009 .
Tabel 3
Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Matematika Siklus II
Kelas VI Semester I SD Negeri I Penawangan Kecamatan Penawangan,
Kabupaten Grobogan.
No Interval Nilai Frekuensi
1
2
3
4
5
10 – 9
8 – 7
6 – 5
4 – 3
2 – 1
2
9
10
0
0
Jumlah 31
Grafik Nilai Test Formatif Matematika Siklus II VI Semester I SD Negeri I
Penawangan Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan
39
Nilai Siklus II
2
9
10
0 0
0
2
4
6
8
10
12
10 – 9 8 – 7 6 – 5 4 – 3 2 – 1
Nilai
Banyak siswa
Dari hasil refleksi diketahui bahwa selama guru mengajar pada perbaikan
pembelajaran Siklus I suasana kelas masih kelihatan kaku, karena sebagian siswa
masih sulit menangkap penjelasan guru meskipun sudah berulang-ulang
menjelaskannya, memberikan materi prasarat, contoh / latihan soal. Pada Siklus II
siswa kelihatan lebih percaya diri, aktif dan berani mengajukan pertanyaan, suasana
kelas lebih hidup dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Dari hasil analisa
diketahui bahwa prestasi belajar siswa mengalami kemajuan dari Siklus I dengan
nilai rata-rata 5,97 sedangkan pada Siklus II dengan nilai rata-rata 7,06.
B. Pembahasan
Siklus I:
Dalam pembelajaran siklus I yang penulis lakukan menitik beratkan pada
pemberian motivasi belajar siswa, pemberian materi format, pemberian contoh soal
dan latihan soal . Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai terendah 4 nilai tertinggi 9,
dan nilai rata-rata kelas adalah 5,97.
40
Pendidikan dapat diartikan sebagai bantuan perkembangan dengan melalui
kegiatan belajar secara psikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
memperoleh pola-pola respon yang baru diperlukan dalam interaksi dengan
lingkungan secara efisien.
Dalam belajar dapat timbul berbagai masalah. Misalnya bagaimana
menciptakan kondisi yang baik agar belajar berhasil menyesuaikan proses belajar
dengan keunikan siswa, diagnosa kesulitan belajar dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi situasi belajar adalah tujuan yang ingin
dicapai, minat, bakat, kemampuan, motivasi siswa, kemampuan profesional guru,
ketersediaan sarana, dana dan lain-lain. Dengan pemberian perilaku problem posing
sangat membantu keberhasilan proses belajar mengajar. Hal ini dapat diperiksa guru
di kelas pada awal pelajaran melalui kegiatan penilaian pendahuluan atau penentuan
prasarat. Itulah perlunya guru memahami siswa dengan sebaik-baiknya. Dari situlah
baru guru mengambil keputusan di tempat mengenai pengalaman dan kegiatan
belajar siswa (Drs, Redja Mudyaharjo dkk 1997 : 91). Pada pembelajaran
matematika sangat diperlukan adanya pemberian contoh soal dan memperbanyak
latihan-latihan soal agar proses belajar mengajar behasil.
C.L.Hull menyatakan “Dalam belajar variabel bebas (independen) adalah
yang pertama kali terjadi seperti aktivitas, pengulangan-pengulangan, praktek,
latihan, observasi dan pengalaman sensoris. Belajar adalah variabel intervensi dan
perubahan yang terjadi dalam perilaku anak adalah variable terikat atau variabel hasil
(Drs Nochi Nasution M. Adlek 1997 : 149).
Dalam penelitian tindakan kelas yang berasal dari kegagalan yang dialami
guru dalam proses dan hasil pembelajaran, kemudian dengan melalui diskusi dengan
41
beberapa teman sejawat dan tutor pembimbing serta mempelajari kajian pustaka,
maka upaya perbaikan pembelajaran siklus I dilakukan dengan menitik beratkan
pada pemberian motivasi belajar siswa, pemberian materi format, pemberian contoh
soal dan latihan soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa walaupun belum
semuanya tuntas.
Siklus II
Dalam pembelajaran siklus II yang penulis lakukan menitik beratkan pada
kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan komputer sebagai alat bantu
mengajar. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai terendah 5, nilai tertinggi 10, dan
nilai rata-rata kelas adalah 7,06.
Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya
yang paling menentukan adalah kemampuan guru dalam mengelola kelas
menggunakan alat / media dan memilih strategi/ metode pembelajaran.
Berdasarkan rencana yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan
kemampuan professional guru, maka besar kemungkinan akan terwujud situasi
belajar atau sistim lingkungan belajar di sekolah yang baik. Akan tetapi sistim
lingkungan ditentukan oleh faktor yang berkaitan dengan fasilitas yang dapat
disediakan oleh sekolah, jumlah murid dalam kelas dan ukuran ruang kelas. Karena
itu dalam pengelolaan kelas hendaknya guru mengenal fasilitas dan keadaan kelas.
Anak usia SD tahap berpikirnya adalah tahap operasional kongkrit. Dalam
periode ini berlangsung dari usia 7 - 11 tahun. Anak masih tergantung pada rupa
beda, namun dia telah mampu mempelajari mengenai lingkungan. Dia telah pula
42
mempelajari kaidah mengenai konservasi dan dapat menggunakan logika sederhana
dalam memecahkan berbagai permasalahan yang selalu muncul setiap kali ia
berhadapan dengan benda nyata (Drs Noehi Nasution 1997 : 54).
Pada masa kanak-kanak mereka gemar membentuk kelompok untuk bermain
bersama dan membuat cara/ peraturan sendiri dalam menyampaikan pesan/
penjelasan. Kelompok sebaya yang memberikan penjelasan kepada temannya
dikenal dengan istilah komputer sebagai alat bantu mengajar.
Pemenfaatan komputer sebagai alat bantu mengajar (multimedia) yang
dianggap bisa membantu guru untuk menjelaskan bagian-bagian yang belum
dipahami oleh kebanyakan siswa. Hal ini bisa dialakukan untuk membantu guru
dalam mengajar, karena dengan model komputer sebagai alat bantu mengajar ini
kadang penjelasan yang diberikan dengan animasi mudah dipahami oleh siswa dari
pada penjelasan dengan gambar diam di buku atau di papan tulis.
Menurut Goldin (1992) bahkan Matematika ditemukan dan dibangun oleh
manusia, sehingga dalam pembelajarannya supaya efektif sangat dipengaruhi oleh
guru dan siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah dengan menerapkan
pembelajaran bermakna.
Berdasarkan uraian tersebut dan diskusi dengan teman sejawat serta tutor
pembimbing, maka pada perbaikan pembelajaran Siklus II penulis memfokuskan
pada pemanfaatan komputer sebagai alat bantu mengajar, terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian ketuntasan yang ditargetkan
sudah tercapai (83%).
43
Dari daftar nilai formatif siswa baik sebelum maupun sesudah perbaikan
pembelajaran dapat disajikan dalam data statistik, Jumlah nilai, rata-rata, kelas dan
ketuntasan klasikal.
Tabel 4
Statistik Rata-rata Ketuntasan Klasikal
Sebelum dan Sesudah Perbaikan Pembelajaran
Statistik
Sebelum
Perbaikan
Perbaikan
Siklus I
Perbaikan
Siklus II
Σ Nilai
Rata-rata kelas
Ketuntasan Klasikal
1615
4,97
33 %
1825
5,97
62,5 %
1940
7,06
83 %
Tabel 5
Daftar Rekapitulasi Nilai Matematika Sebelum dan
Sesudah Perbaikan Pembelajaran
Jumlah Siswa
No Interval Nilai Sebelum
Perbaikan
Perbaikan
Siklus I
Perbaikan
Siklus II
1
2
3
Nilai < 6
Nilai 6 < 7
Nilai ≥ 7
21
8
2
11
9
11
2
8
21
Grafik Rekpitulasi Nilai Matematika
Sebelum dan Sesudah Perbaikan Pembelajaran
44
0
5
10
15
20
25
Banyak Siswa
1 2 3
Nilai < 6
Nilai 6 < 7
Nilai ≥ 7
Grafik Rekpitulasi Nilai Rata-tara Matematika
Sebelum dan Sesudah Perbaikan Pembelajaran
4,97
5,97
7,06
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Sebelum siklus I Siklus I Siklus II
45
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa sebelum perbaikan
pembelajaran nilai rata-rata 4,97 dengan ketuntasan 33 %. Ini menunjukkan taraf
serap masih di bawah standar. Setelah dilakukan perbaikan Siklus I nilai rata-rata
5,97 dengan ketuntasan 62,5 % masih di bawah standar. Setelah diadakan perbaikan
pembelajaran Siklus II diperoleh nilai rata-rata 7,06 dengan ketuntasan klasikal 83%
sudah menunjukkan ketuntasan belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Kesimpulan
Dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Siklus I dan Siklus II
maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa “ Dengan memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu mengajar, maka pemahaman atau prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menghitung luas segi banyak yang
merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana pada siswa kelas VI SDN 1
Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan dapat ditingkatkan”.
46
C. Saran
Agar hasil siswa pada pembelajaran Matematika meningkat sebaiknya
menggunakan cara sebagai berikut :
1. Berilah motivasi belajar siswa sebelum, ketika, dan sesudah pembelajaran
agar siswa dengan bersemangat dalam belajar.
2. Sebelum kegiatan inti dimulai, guru hendakya menyampaikan apersepsi atau
meteri prasarat.
3. Gunakan strategi dan perancangan yang tepat agar siswa memahami materi
dengan mudah diantaranya yaitu dengan menggunakan pendekatan komputer
sebagai alat bantu mengajar.
4. Berikanlah bimbingan selama proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
H. Din Wahyudin, 2001, Pengantar Pendidikan. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Isniatun Munawaroh, Pengembangan Bahan Pembelajaran.
Karso, dkk, 1998, Pendidikan Matematika 1. Jakarata. Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Kardoyo M.Pd, 2008. Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa. Semarang.
LPIP Provinsi Jawa Tengah
Nochi Nasution, MA dkk, 1997, Psikologi Pendidikan. Jakarata. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Sungkono dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Suryadi Muhamad, 2002, Kapita Selekta Pendidikan SD. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
47
Suryadi Acc, dkk, 1993, Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
Widyaswara LPMP Jawa Tengah, 2006, Model Pembelajaran Matematika.
Semarang. LPMP Jawa Tengah.
.
Wardani I.G.A.K dkk, 2002, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A.K dkk, 2002, Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta. Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
LAMPIRAN
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
2. Lembar observasi Siklus I
3. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
4. Lembar observasi Siklus II
5. Daftar Nilai Hasil tes Formatif Matematika Siklus I dan II
6. Surat Pernyataan Teman Sejawat
7. Surat Kesediaan sebagai Teman Sejawat
8. Surat Keterangan Kepala Sekolah
48
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / I
Materi Pokok : Luas Segi Banyak
Waktu : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan )
Pelaksanaan : 1 November 2008
Tempat : SD Negeri 1 Penawangan
I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma
segitiga.
II. KOMPETENSI DASAR
49
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun
datar sederhana.
III.INDIKATOR
· Mampu menentukan rumus bangun datar persegi, persegi penjang, segitiga,
trapesium, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, lingkaran.
· Mampu mementukan luas gabungan bangun datar.
IV.TUJUAN PERBAIKAN
Dengan memanfaatkan komputer, menggunakan metode bervariasi yaitu
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan, siswa dapat
menentukan luas gabungan bangun datar.
V. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pokok – pokok materi
1.Luas Bangun Datar
No Bentuk Bangun Nama Bangun Rumus Luas
1 Persegi
s = sisi
s x s
2 Persegi Panjang
p = panjang
l = lebar
p x l
s
s
p
l
50
3 Segi tiga
a = alas
t = tinggi
a x t : 2
4 Jajargenjang
a= alas
t = tinggi
a x t
5 Trapesium
a dan b = garis sejajar
t = tinggi
(a+b) x t : 2
6 Layang-layang
d 1 = diagonal satu
d 1= diagonal dua
d 1 x d 1 : 2
t
a
t
a
b
a
t
d 1
d 2
51
7 Lingkaran
r = radius / jari-jari
π x r2
π =
7
22
= 3, 14
2. Luas gabungan bangun datar
Cara menentukan luas
 Langkah pertama membagi segi banyak, segi banyak tersebut
dapat dibagi menjadi bangun segitiga dan persegi.
r
6 cm
15 cm
15 cm
8 cm
15 cm
15 cm
52
 Langkah kedua menghitung luas tiap bagian.
Luas segitiga = a x t : 2
= 15 x 4
= 60 cm2
Luas Persegi = s x s
= 15 x 15
= 125 cm2
 Langkah ketiga menjumlahkan luasnya dua bangun tersebut
Luas segi banyak = luas segitiga + luas persegi
= 60 cm2 + 225 cm2
= 285 cm2
B. Media dan sumber bahan
1. Media / alat peraga
b. Kertas yang digunting berbentuk berbagai bangun datar.
c. Kertas berbentuk gabungan beberapa bangun datar.
2. Sumber bahan :
d. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Gemar Metematika 6, halaman 53 –
57, Y.D. Sumanto, Pusat Perbukuan, Depdiknas 2008.
e. Buku Matematika 6 SD halaman 63 – 64, tiga serangkai
VI.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Metode
1. Ceramah
Metode ceramah adalah metode mengajar dengan penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru dengan menggunakan alat – alat pembantu seperti
gambar, bagan agar uraiannya menjadi lebih jelas.
2. Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.
3. Penugasan
53
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dalam rangka
memperluas atau mendalami pelajaran yang telah dikerjakan.
Lagkah-langkah :
1. Pra Kegiatan Belajar Mengajar ( ± 5 menit )
a. Mengucapkan salam pembuka
b. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran
c. Memeriksa ruang kelas dan tempat duduk siswa
d. Mengabsen kehadiran siswa
e. Menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar.
2. Kegiatan Awal ( ± 5 menit )
a. Menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan berbagai bangun segi
banyak.
b. Menumbuhkan motivasi pada siswa.
c. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai dalam pelajaran kali
ini, yaitu :
Mampu menentukan rumus bangun datar persegi, persegi penjang,
segitiga, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang,
lingkaran.
Mampu mementukan luas gabungan bangun datar.
3. Kegiatan Inti
a. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya
Apakah kalian bisa menamakan bangun apa saja yang membentuk
gambar di bawah ini ?
............................
............................
54
b. Guru mengajak siswa mengingat kembali rumus masing masing bangun
datar dengan slide (komputer) dan latihan beberapa soal.
c. Guru menugaskan kepada siswa untuk menggunting kertas seperti gambar
di bawah ini dengan ukuran sebenarnya, kemudian membaginya menjadi
dua bagian yaitu segitiga dan persegi, dan menjelaskan langkah-langkah
mementukan luasnya.
d. Guru membagi kelompok dan memberi tugas kelompok menentukan luas
gabungan bangun datar di bawah ini
............................
............................
............................
............................
8 cm
15 cm
15 cm
7 cm
7 cm
30 cm
5 cm
55
e. Guru dan siswa mengadakan diskusi tentang tugas tersebut.
f. Guru menilai hasil tugas siswa.
g. Guru memberi pekerjaan rumah (PR)
Hitunglah luas bangun di atas !
4. Kegiatan Akhir
a. Guru membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan siswa.
b. Guru mengadakan penilaian dan menganalisa hasil evaluasi.
5. Kegiatan Tindak Lanjut
a. Guru memberikan perbaikan bagi siswa yang mendapat nilai di bawah 6
b. Apabila waktu tindak lanjut memungkinkan bisa diberikan pekerjaan
rumah
c. Guru menutup pelajaran
VII. EVALUASI / PENILAIAN
A. Prosedur
1. Tes awal : ada pada apersepsi
2. Tes dalam proses : ada pada kegiatan inti
3. Tes akhir : ada pada tes formatif
B. Jenis Tes
1. Lisan ( pada apersepsi dan kegiatan belajar mengajar )
2. Tertulis ( pada tes formatif ).
14 cm
5 cm
56
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Drs. Badjuri, S.Pd
NIP. 131106304.
Penawangan, 01 November 2008
Mahasiswa
Budiyono
NIM.813067809
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / I
Materi Pokok : Luas Segi Banyak
Waktu : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan )
Pelaksanaan : 5 November 2008
Tempat : SD Negeri 1 Penawangan
VIII. STANDAR KOMPETENSI
57
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma
segitiga.
IX.KOMPETENSI DASAR
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun
datar sederhana.
X. INDIKATOR
· Mampu menentukan rumus bangun datar persegi, persegi penjang, segitiga,
trapesium, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, lingkaran.
· Mampu mementukan luas gabungan bangun datar.
XI.TUJUAN PERBAIKAN
Dengan memanfaatkan komputer, menggunakan metode bervariasi yaitu
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan, serea banyak latihan
siswa dapat menentukan luas gabungan bangun datar.
XII. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pokok – pokok materi
1.Luas Bangun Datar
No Bentuk Bangun Nama Bangun Rumus Luas
1 Persegi
s = sisi
s x s
s
s
58
2 Persegi Panjang
p = panjang
l = lebar
p x l
3 Segi tiga
a = alas
t = tinggi
a x t : 2
4 Jajargenjang
a= alas
t = tinggi
a x t
5 Trapesium
a dan b = garis sejajar
t = tinggi
(a+b) x t : 2
t
p
l
a
t
a
b
a
t
59
6 Layang-layang
d 1 = diagonal satu
d 1= diagonal dua
d 1 x d 1 : 2
7 Lingkaran
r = radius / jari-jari
π x r2
π =
7
22
= 3, 14
2. Luas gabungan bangun datar
Cara menentukan luas
 Langkah pertama membagi segi banyak, segi banyak tersebut
dapat dibagi menjadi bangun segitiga dan persegi.
d 1
d 2
r
6 cm
15 cm
15 cm
8 cm
60
 Langkah kedua menghitung luas tiap bagian.
Luas segitiga = a x t : 2
= 15 x 4
= 60 cm2
Luas Persegi = s x s
= 15 x 15
= 125 cm2
 Langkah ketiga menjumlahkan luasnya dua bangun tersebut
Luas segi banyak = luas segitiga + luas persegi
= 60 cm2 + 225 cm2
= 285 cm2
B. Media dan sumber bahan
3. Media / alat peraga
b. Kertas yang digunting berbentuk berbagai bangun datar.
c. Kertas berbentuk gabungan beberapa bangun datar.
d. Komputer, proyektor, dan screen.
4. Sumber bahan :
e. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Gemar Metematika 6, halaman 53 –
57, Y.D. Sumanto, Pusat Perbukuan, Depdiknas 2008.
f. Buku Matematika 6 SD halaman 63 – 64, tiga serangkai
15 cm
15 cm
61
XIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Metode
1. Ceramah
Metode ceramah adalah metode mengajar dengan penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru dengan menggunakan alat – alat pembantu seperti
gambar, bagan agar uraiannya menjadi lebih jelas.
2. Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.
3. Penugasan
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dalam rangka
memperluas atau mendalami pelajaran yang telah dikerjakan.
4. Presentasi
Metode presentasi adalah metode peragaan meteri pelajaran dengan komputer
dengan kemamapuan animasi yang dapat memperjelas pemahaman meteri
pelajaran bagi siswa.
Lagkah-langkah :
1. Pra Kegiatan Belajar Mengajar ( ± 5 menit )
a. Mengucapkan salam pembuka
b. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran
c. Memeriksa ruang kelas dan tempat duduk siswa
d. Mengabsen kehadiran siswa
e. Menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar.
2. Kegiatan Awal ( ± 5 menit )
a. Menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan alat peraga dan layar
proyeksi.
b. Menumbuhkan motivasi pada siswa.
c. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai dalam pelajaran kali
ini, yaitu :
Mampu menentukan rumus bangun datar persegi, persegi penjang,
segitiga, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang,
lingkaran.
Mampu mementukan luas gabungan bangun datar.
62
3. Kegiatan Inti
a. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya
Apakah kalian bisa menamakan bangun apa saja yang membentuk
gambar di bawah ini ?
b. Guru mengajak siswa mengingat kembali rumus masing masing bangun
datar dengan slide (komputer) dan latihan beberapa soal.
c. Guru menugaskan kepada siswa untuk menggunting kertas seperti gambar
di bawah ini dengan ukuran sebenarnya, kemudian membaginya menjadi
dua bagian yaitu segitiga dan persegi, dan menjelaskan langkah-langkah
mementukan luasnya.
............................
............................
............................
............................
............................
............................
8 cm
15 cm
15 cm
63
d. Guru mempresentasikan berbagai gabungan bangun datar dengan
komputer penggabungan dan pemisahannya dengan animasi power point.
e. Guru membagi kelompok dan memberi tugas kelompok menentukan luas
gabungan bangun datar di bawah ini
f. Guru dan siswa mengadakan diskusi tentang tugas tersebut.
g. Guru menilai hasil tugas siswa.
h. Guru memberi pekerjaan rumah (PR)
Hitunglah luas bangun di atas !
4. Kegiatan Akhir
a. Guru membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan siswa.
b. Guru mengadakan penilaian dan menganalisa hasil evaluasi.
5. Kegiatan Tindak Lanjut
a. Guru memberikan perbaikan bagi siswa yang mendapat nilai di bawah 6
7 cm
7 cm
30 cm
5 cm
14 cm
5 cm
64
b. Apabila waktu tindak lanjut memungkinkan bisa diberikan pekerjaan
rumah
c. Guru menutup pelajaran
XIV. EVALUASI / PENILAIAN
A. Prosedur
4. Tes awal : ada pada apersepsi
5. Tes dalam proses : ada pada kegiatan inti
6. Tes akhir : ada pada tes formatif
B. Jenis Tes
3. Lisan ( pada apersepsi dan kegiatan belajar mengajar )
4. Tertulis ( pada tes formatif ).
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Drs. Badjuri, S.Pd
NIP. 131106304.
Penawangan, 05 November 2008
Mahasiswa
Budiyono
NIM.813067809
65
Nama : .................................
Nomor : .................................
SOAL TES FORMATIF
Petunjuk
Tulislah nama dan nomormu disebelah kanan atas pada lembar soal !
Hitunglah luas bangun datar yang diarsir di bawah ini !
`1.
2.
3.
18 cm
2 cm
2 cm
5 cm
3 cm 3 cm
8 cm
8 cm
4 cm
21 cm
21 cm
66
Lembar jawab
1. L persegi panjang = p x l
= 18 x 5
= 90 cm2
L setengah lingkaran = п x r : 2
= 22/7 x 72 : 2
= 22/7 x 49 : 2
= 154 : 2
= 77 cm2
L semua = 90 cm 2 + 77 cm2
= 167 cm2
2. L Trapesium = (a+b) x t : 2
= (8+14) x 2
= 44 cm2
L persegi = s x s
= 8 x 8
= 64 cm2
L semua = 44 cm 2 + 64 cm2
= 108 cm2
3. L persegi = s x s
= 21 x 21
= 441 cm2
L lingkaran = π x r2
= 22/7 x 10,52
= 22/7 x 110,25
= 346,5 cm2
L yang diarsir = 441 – 346,5
= 94,5 cm2
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Drs. Badjuri, S.Pd
NIP 131106304
Penawangan, 05 November 2008
Mahasiswa
Budiyono
NIM 813067809
67
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VI / I
Hari/ Tanggal : Rabu, 13 Februari 2008
Fokus Observasi : Dengan memberikan motivasi, materi pelajaran dan
latihan soal serta memanfaatkan tutor sebaya siswa
dapat melakukan operasi hitung yang melibatkan
berbagai bentuk pecahan.
No Perbaikan yang diobservasi Kemunculan Komentar
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
Guru
Pemberian motivasi pada siswa
Pemberian materi prasarat
Pemberian contoh soal
Pemberian latihan soal
Pemberian tugas siswa
Pemanfaatan Tutor sebaya
Pemberian tugas rumah
Siswa
Minat, motivasi belajar siswa
Tanggapan siswa terhadap materi
pelajaran
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
Peningkatan pemahaman
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Pengamat
Mokh.Arwani
NIP. 131882186
68
DAFTAR NILAI
Nilai
NO Induk N a m a Sebelum
Siklus I
Suklus I Siklus II
1 964 PUJI LESTARI 3 4 5
2 986 AJAR BAGUS DWI SAPUTRO 3 4 5
3 996 HANDOKO DWI WIJAYA 6 7 8
4 997 IWAN VIAN ADI PRASETYO 6 7 8
5 999 KUKUH TRI MULYONO 6 7 8
6 1000 M. CHOIRUDIN 4 5 6
7 1001 M. NUR ARIFIN 6 7 8
8 1002 MAHBUB ULIL ALBAB 3 4 6
9 1008 PURYANTO 5 6 7
10 1011 RAHARDIAN PURNA ATMAJA 5 6 7
11 1012 SUPRIYANTO 6 7 8
12 1013 SANTI ANA YULIANI 4 5 6
13 1028
AHMAD ROUF RAMDAN
WIDODO 5 6 7
14 1029 ADITYA NUGROHO SAPUTRO 8 9 10
15 1030 BERNADUS KARTIKA BUANA 8 9 10
16 1033 DYAH AYU LISA AGUSTINA 5 6 7
17 1034 HELIA ARDINTA 6 7 8
18 1038 LAILATUS SHOLEKHAH 6 7 8
19 1040 NUR RIYANTO 5 6 7
20 1042 OKA VERDIAN MUARIF 4 5 6
21 1043 SANDRA AYU SATYAWAYI 4 5 6
22 1044 SYARIFUDIN LUBIS 4 5 6
23 1045 TAMARA AYU LUCYTASARI 5 6 7
24 1046 THALISTIA KURNIA SANI 5 6 7
25 1047 VINA RIFIANA 4 5 6
26 1048 WAHYU AJI NUSANTARA 5 6 7
27 1049 YANUAR NUR SATYA PUTRA 6 7 8
28 1102 YULIANI 5 6 7
29 1103 WIDYA OKY PRAMUDYA 4 5 7
30 1105 NINDY RIA ANGGRAENAH 4 5 6
31 1141 SURYANTI 4 5 7
Jumlah 154 185 219
Rata-rata 4,97 5,97 7,06
69
FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada :
Kepala UPBJJ-UT Semarang
Di Semarang
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : Mokh.Arwani
NIP : 131882186
Tempat Mengajar : SD Negeri I Penawangan
Alamat Sekolah : Desa Penawangan, Kec. Penawangan, Kab. Grobogan
Telepon : 085290716678
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan
PKP atas nama :
Nama : Budiyono
NIM : 813067809
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri I Penawangan
Alamat Sekolah : Desa Penawangan, Kec. Penawangan, Kab. Grobogan
Telepon : 0292-4271035
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Grobogan, 30 Januari 2008
Kepala Sekolah Teman Sejawat
Sutojo, S.Pd Mokh.Arwani
NIP. 130453535 NIP. 131882186
70
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Budiyono
NIM : 813067809
UPBJJ-UT : Semarang
Menyatakan bahwa
Nama : Mokh.Arwani
Tempat Mengajar : SD Negeri I Penawangan Kec Penawangan
Guru Kelas : IV
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PGSD 4904 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Penawangan, 1 November 2008
Yang membuat pernyataan
Teman Sejawat Mahasiswa
Mokh.Arwani Budiyono
NIP. 131882186 NIM. 813067809
71
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SDN I Penawangan
Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan menerapkan bahwa :
Nama : Budiyono
NIM : 813067809
UPBJJ - UT : Semarang
Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Mata Pelajaran
Matematika dengan Kompetensi Dasar menghitung luas segi banyak yang
merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana pada siswa kelas VI SDN 1
Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.
Adapun jadwal Pelaksanaannya :
Siklus I tanggal 1 November 2008
Siklus II tanggal 5 November 2008
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan semestinya.
Penawangan, 6 November 2008
Kepala Sekolah
Sutojo, S.Pd
NIP. 130453535